Thursday, December 25, 2014

20 Etika Berbicara dan Berdiskusi

ETIKA BERBICARA

1. Suara Jelas, tidak terlalu keras juga tidak terlalu pelan 
2.   Tidak membentak, berbicara keras
3.   Tidak menyindir, mencela atau sinis 
4.   Tidak sambil makan/merokok
5.    Menatap lawan bicara
6.    Tidak bertele-tele
7.     Tidak mendominasi pembicaraan
8.     Bersikap ramah & santun
9.     Memperhatikan lawan bicara
10. Tidak mengobrol dengan seseorang tanpa menghiraukan yang lain
11. Menyimak & mendengarkan dengan seksama
12. Tidak merasa paling pintar
13. Tidak memotong pembicaraan orang lain
14. Menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
15. Berdasarkan fakta
16. Hindari membicarakan kejelekan orang lain
17. Menyejukkan dan tidak memprovokasi
18. Menggunakan bahasa yang dipahami audience
19. Hindari bercanda dengan kata-kata jorok
20. Hindari kata-kata kasar

ETIKA BERDISKUSI DALAM FORUM

1.      Tertib berdiskusi
2.     Mendengarkan dengan baik diskusi yang sedang berjalan
3.     Jangan mendominasi pembicaraan
4.     Ciptakan situasi yang kondusif
5.     Hormati moderator
6.     Berbicara jika sudah dipersilahkan
7.     Hargai orang lain dalam menyampaikan pendapatnya
8.     Tidak fanatik dan mengakui kesalahan
9.     Jangan memotong ucapan pihak lainnya
10.  Gunakan tata bahasa yang tidak menyingung orang lain
11.   Menyermati pembicaraan diskusi dengan baik
12.  Pengendalian diri untuk tidak membuat orang lain emosi
13.  Biasakan berfikir terlebih dahulu kemudian berbicara
14.  Hindari suara keras
15.  Hati boleh panas, namun usahakan kepala tetap dingin
16.  Tidak menggurui
17. Berbicara berdasarkan fakta bukan asumsi
18.  Tidak memojokkan, menghina, atau meremehkan orang lain19.  Dilarang berbicara sambil menunjuk orang lain
20. Jangan sampai ngantuk/tertidur

Tuesday, December 9, 2014

BERPIKIRLAH SEBELUM BERTINDAK

                Seorang pria membawa pulang truk baru kebanggaannya,  kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk melakukan kegiatan lain. Anak lelakinya yang berumur tiga tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.
                Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang ayah tenang kembali dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter telah mencoba berbagai cara untuk menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal.

                Akhirnya dokter memutuskan untuk mengamputisi semua jari pada kedua tangan anak tersebut. Ketika anak kecil itu sadar dari operasi amputasi jari-jarinya telah tidak ada dan dibungkus perban, dengan polos ia berkata “papa aku minta ma’af tentang trukmu”. Kemudian ia bertanya “kapan jari-jariku akan tumbuh kembali?”, kemudian ayahnya pulang dan bunuh diri.